PERJALANAN NAPAK TILAS 02-06 MARET 2015
Roda pesawat Garuda baru saja mendarat di bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu ,suasana kota Palu terlihat sedikit mendung .Suasana bandara jauh berbeda saat 23 tahun yang silam terlihat sederhana .Dulu semuanya terlihat begitu bersahaja.Sekarang terlihat lebih megah. Kini aku kembali lagi ke kota ini. Perjalanan menuju hotel Gajah Mada sekitar 15 menit dengan menggunakan taxi.Disepanjang perjalanan terlihat jalan jalan yang dulu sempit kini menjadi lebih lebar ,ramai dengan kendaran yang lalu lalang .Hotel baru dan gedung perkantoran bermunculan menambah suasana semakin ramai dan semarak. Aku merasakan suasana selama di hotel Gajah Mada sangatlah menyenangkan,kamarnya begitu bersih dan nyaman ,pelayanan oleh petugas hotel sangat ramah . Rupanya waktu telah membuat kota ini begitu banyak berubah. Perjalananpun kumulai untuk menjelajahi kota ini bersama anak dan istriku. Sudah 23 tahun lamanya kota ini kutinggalkan.Perasaan kangen untuk bisa kembali lagi kekota ini sekarang telah menjadi sebuah kenyataan.Disini ada beberapa tempat obyek wisata alam yang menghiasi sebagaian merupakan ikon kota ini,antara lain :
1. PANTAI TALISE
Setelah istirahat sejenak sore harinya aku baru bisa merasakan indahnya pantai Talise sambil menikmati sepiring pisang epek dan secangkir sarabak yang hangat ,jagung bakar, serta pisang goreng yang dihidangkan bersama sambal. Menjelang sore hari matahari mulai terbenam warna langit menjadi merah merona .Suasana sunset inilah yang selalu ditunggu tunggu oleh pengunjung .Puluhan lapak penjual pisang epek dan sarabak terlihat berderet sepanjang pantai Talise ,diantara kerlap kerlip lampu ,menambah suasana pantai semakin indah dan mempesona.Dari kejauhan samar samar gunung Gawalise tampak begitu megahnya .
Menjelang sore di pantai Talise
2. PANTAI TANJUNG KARANG
Setelah istirahat beberapa saat , paginya kulanjutkan perjalanan menuju pantai berpasir putih Tanjung Karang yang berada dikota Donggala.Untuk menuju kota Donggala dari pusat kota Palu diperlukan waktu sekitar 35 menit dengan jarak tempuh sekitar 35 km .Sepanjang perjalanan menuju kota Donggala kita akan disuguhi pemandangan alam dan pantai yang sangat indah dan menawan .Sebuah cipataan Illahi yang sangat menakjubkan. Disepanjang pantai Tanjung Karang tedapat bungalow bungalow yang sengaja disewakan bagi wisatawan yang ingin menginap disana , bagi yang ingin merasakan ketenangan dan keheningan alam disertai deburan ombak pantai.Selain pantai Tanjung Karang masih banyak lagi wisata pantai lainnya ,seperti pantai Taman Ria, pantai Tumbelaka, yang semua letaknya tidak begitu jauh dari kota Palu .
Bagian dari sudut pantai Tanjung Karang yg indah
3 .JEMBATAN LENGKUNG PONULELE
Jembatan ini pada malam hari tampak terlihat bersinar kuning keemasan , disebelah kanan dan kirinya samar samar terlihat kerlap kerlip lampu kota , bagai kunang kunang menambah semaraknya kota Palu . Banyak wiasatawan domestik yang sering berpose di jembatan ini untuk bisa sekedar memanfaatkan moment indah dibalik megahnya jembatan Ponulele ini.
4 MASJID APUNG ARKAM
Tak jauh dari jembatan Lengkung dan pantai Talise terdapat sebuah masjid yang berdiri megah dan kokoh ,masjid ini bernama masjid Apung Arkam,yang terletak di jalan cumi cumi .Dinamakan masjid apung karena letaknya memang menjorok ke arah laut dan letaknya menyatu dengan pantai Talise. Masjid ini Ini juga merupakan salah satu bagian dari ikon kota Palu.
Inilah masjid Arkam, masjid Apung di kota Palu.
Inilah beberapa ikon yang menghiasi kota Palu , menghiasi bumi Kaili ,menghiasi bagian dari surga yang diturunkan di belahan garis Khatulistiwa ( kata orang sih..).
Setelah aku ,anak dan istriku menikmati keindahan wisata alam , kurang lengkap rasanya kalau belum menjelajahi dan mencicipi kuliner khas kota ini.
Ada beberapa tempat kuliner yang direkomendasikan untuk bisa dikunjungi, seperti contohnya :
1. KALEDO ABADI
Masakan ini terbuat dari tulang kaki sapi, dibuat mirip sop, rasa kuahnya sedikit asam. Kaledo biasanya dihidangkan bersama ketela rebus atau nasi. Sangat cocok dinikmati di kota yang sangat panas ini. Ada beberapa penjual Kaledo yang bisa kita temukan di sepanjang jalan Diponegoro. Seperti Kaledo Abadi, keledo Stereo, dll.
Kaledo, kuliner khas Palu
2. BAWANG GORENG khas PALU dan BAGEA
3. COTTO MAKKASAR
Ada beberapa tempat yang menjual dan menyajikan Cotto Makkasar .Cotto Daeng Sija contohnya yang berada di jalan Achmad Dahlan , daeng Nompo di jalan Kartini,atau Daeng Janji di jalan Diponegoro adalah beberapa tempat yang direkomendasikan untuk dikunjungi.
Biasanya kita cukup membayar harga cotto dan minumannya saja.Untuk ketupatnya gratis selama kita makan ditempat.
Cotto Makkasar Daeng Sija di Jl. Ahmad Dahlan Palu
Ada beberapa tempat penjualan soufenir kayu hitam (ebony) disini :
Salah satunya didepan kantor Pos lama ataupun di jalan Diponegoro ,disana menjual beberapa pernak pernik dari kayu hitam , seperti : gantungan kunci khas Palu ,asbak ,miniatur kapal phinisi , tempat perhiasan ,dll. Semuanya bisa dibeli sebagai cinderamata untuk kerabat.tetangga atau keluarga di rumah.
Setelah 5 hari perjalanan menjelajahi kota Palu , ditemani pak Taman , pemandu sekaligus driver dari hotel Gajah Mada yang begitu setia mendampingi .Kini saatnya aku dan keluarga harus segera kembali ke Jawa , kembali memulai aktifitas rutinku untuk bekerja.
Roda pesawat Garuda baru saja melesat meninggalkan landasan bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu , meninggalkan kota Palu yang begitu spesial . Kota yang telah banyak memberikan kenangan manis. Entah kapan lagi aku dan keluarga akan kembali lagi ke kota ini , setelah 23 tahun lamanya kutinggalkan .Meninggalkan orang orang yang saya cintai,orang orang yang dekat dihati.Meninggalkan kota yang punya kesan begitu mendalam.
Kini semuanya telah banyak berubah , rupanya waktu telah membuat kota ini menjadi jauh lebih baik lagi ,lebih ramai dan maju. Betapa indahnya bumi Kaili. Bumi tempatku berpijak dulu.
Written By : Dwi Riyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar